Kesempatan
refleksi dari sebuah wawancara
Aku tak tahu pasti, tapi aku percaya pada anugerah Tuhan.
Aku percaya pada panggilan dan penyertaanNya
Cinta adalah penggerak manusia. Hal ini terbukti
dari cinta Pak Edy pada anaknya. Oleh karena cinta itu, Pak
Edy rela membanting tulang tiap hari bekerja menarik bajaj. Kadang, ia hanya mendapat
50.000-100.000 per hari, bahkan pernah tidak mendapat serupiah pun. Hidupnya serba
tak pasti. Akan tetapi, semangatnya tak patah. Ia terus berjuang. Ia ingin
menjadi ayah yang baik bagi Agung, anaknya di Cirebon.
Pak Edy menghadapi banyak pesaing sebagai penarik bajaj di ibukota. Sesekali ia juga
terjatuh sakit karena memang usianya yang tidak muda lagi. Akan tetapi, Ia terus berjuang di tengah ketidakpastian
hidupnya agar
Agung bisa sekolah dan mendapatkan pendidikan yang baik di Cirebon.
Ternyata, di
sekolah, Agung adalah anak yang gemilang. Guru Agung sering meminta ayahnya
agar Agung di sekolahkan di Jakarta. Agung juga ingin sekali bersama ayahnya
tinggal dan belajar di Ibu Kota. Akan tetapi, karena keterbatasan biaya, Agung
pun tetap di Cirebon.
Lewat wawancara
singkat ini aku berpikir beberapa orang mendapatkan sebuah kesempatan dengan mudah, beberapa
dengan tetesan keringat yang banyak bahkan darah. Kadang suatu kesempatan
diberikan oleh seseorang, tapi seseorang itu tidak menganggap kesempatan itu.
Ia menyia-nyiakannya. Ia menganggapnya remeh. Tapi, di belahan tempat lain ada
orang yang setengah mampus mengejar kesempatan yang sedang dibuang-buang itu.
Kesempatan.. sudah
berapa kali aku mendapatkan kesempatan? Dan berapa kali kesempatan itu lewat
begitu saja? Ketika Pak Edy menceritakan perjuangannya, aku semakin sadar,
bahkan bisa bersekolah pun adalah anugerah. Tiga belas tahun lebih mengenyam
bangku sekolah, lama-lama menjadi biasa bahkan muak. Akan tetapi di sana, ada
Agung dan banyak anak-anak lain yang seperti Agung yang ingin sekolah
mendapatkan pendidikan yang terbaik, tapi tidak punya kesempatan.
Mengapa aku
mendapatkannya? Bagaiamana aku mempergunakan kesempatan ini? Apa yang harus aku
kerjakan setelah mendapatkan kesempatan ini?
Aku tak tahu pasti, tapi aku percaya pada anugerah Tuhan.
Bener ci :D
BalasHapus